Wisata Kota Bandung - Bandung merupakan kota wisata belanja pakaian. Banyak pengunjung memilih kota Bandung untuk wisata Belanja.
Kota Bandung diproyeksikan menjadi kota fashion, langkah awalnya akan digelar Bandung Fashion Week mulai 2014. Dari sanalah Bandung memiliki branding yang mumpuni untuk dilirik dunia internasional.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, Kota Bandung sudah mempunyai bekal sebagai kota fashion dunia, yakni infrastruktur pendidikan. Kota Bandung merupakan satu- satunya yang memiliki sekolah tinggi di bidang industri fashion.
Bandung Kota Fashion
“Jadi, orang ke Bandung menurut survei biasanya dilatar belakangi dua hal utama, yaitu fashion dan kuliner. Berangkat dari situ dan potensinya sudah terlihat, saya ingin mewujudkan Bandung Fashion City,” ujar Ridwan saat menghadiri Seminar Nasional Mewujudkan Bandung Fashion City di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (ST3), Jalan Jakarta, Kota Bandung, kemarin. Melalui tenaga formal, ditambah kreativitas komunitas yang tinggi, proyeksi Bandung Fashion City dapat terealisasi.“Jadi mengapa industri kreatif terus digenjot, karena memang potensinya ada dan pasarnya yang masih terbuka luas. Selain itu, mewujudkan Bandung menjadi kota fashion di tingkat nasional sudah diakui,” katanya. Menurut Ridwan, persiapan menjadi kota fashion tidak bisa dilakukansecara instan. Perlu penekanan dari masyarakat jika kotanya nanti dijuluki sebagai kota sandang. Selain menggelar Bandung Fashion Week, dia akan memulai dengan memperluas fashion di bidang busana muslim.
“Potensi itu ada dan jika didorong, tentu membuahkan hasil yang baik. Fashionmuslim dapat dijadikan triger, mengingat mayoritas kita muslim,” ujarnya. Seminar nasional ini digelar untuk mewujudkan Bandung sebagai kota fashion. ST3 sebagai penyelenggara ingin membangkitkan kembali Kota Bandung sebagai pusat mode dan mengembalikan citra produsen tekstil terbesar di Indonesia.
Sejumlah pembicara hadir dalam seminar tersebut, yakni Ansari Bukhari (Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian), Euis Saedah (Dirjen IKM Kemenperin), Anies Soengkar (Director of Business Development PT Pismagroup), Komarudin Kudiya (PemilikBatikKomar), sertaIrnaMutiara (Pemilik Butik Up To date). Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (ST3) Noerati Kamal menyambut baik program menjadikan Bandung Fashion City.
“Bandung Fashion City mengartikan jika Wali Kota telah memahami potensi yang dimiliki Kota Bandung. Untuk bekal awal, Bandung saat ini sudah menjadi ikon fashion Indonesia,” katanya. Pihaknya siap membantu perwujudan proyeksi tersebut. ST3 telah membuka program pendidikan fashion desain. “Diharapkan ini mampu membantu program pemerintah kota menjadikan Bandung kota fashiondunia,” ucapnya. Di bagian lain, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan, tingginya upah minimum provinsi (UMP) dapat memengaruhi eksistensi Jabar sebagai produsen tekstil terbesar di Indonesia.
Diketahui, sekitar 60% industri tekstil Indonesia berada di Jabar. Namun, saat ini tingginya UMP tersebut mulai dikeluhkan para pemilik industri. Bahkan, sejumlah investor memilih pindah ke luar daerah. “Jabar memegang industri tekstil di Indonesia. Sekitar 60% industri tekstil ada di Jabar. Namun, iklim usaha sudah mulai dikeluhkan pemilik industri, sehingga banyak yang memilih pindah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur,” bebernya.
Menurut dia, biaya produksi, khususnya sumber daya manusia di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, relatif lebih rendah sehingga mampu menekan biaya. Untuk mengantisipasi pindahnya sejumlah pemilik industri, Pemprov Jabar perlu mengambil kebijakan, salah satunya menjadi mediator antara pengusaha dan buruh untuk membahas UMP.
“Kita kanpunya tripartit, jadi harusnya duduk dalam satu ruangan membahas solusinya. Karena sangat disayangkan jika keunggulan Jabar ini luntur,”
COMMENTS