Wisata Alam Bandung, Menikmati dan Menyambut pagi di Tebing Karaton, pada ketinggian 1.200 mdpl menikmati hari dengan latar belakang hijaunya hutan Tahura Djuanda di Dago
Tebing Karaton, berada pada ketinggian 1.200 mdpl di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Anda bisa menyaksikan pesona alam kota Bandung saat pagi atau senja.
Bukannya menawarkan keindahan gemerlap lampu kota dari kejauhan, tapi hijaunya Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang menghampar luas dari ujung pandangan anda. Berdiri di Tebing Keraton ini layaknya memantau dari ketinggian menara pandang, menikmati keindahan kawasan konservasi Taman Hutan Rakyat Ir. Djuanda yang membentang seluas 590 hektare.
Asal-Usul Nama Tebing Karaton*
Tebing Karaton, perlu di pertegas ulang kalo nama ini berbau Sunda banget, bukannya Jawa. Sengaja sama penemunya kang Asep tidak menuliskan dengan nama Keraton yang identik dengan gedung yang layaknya istana, tetapi KARATON…
Dari dulu juga sudah ada, tetapi namanya bukan Tebing Karaton melainkan Cadas Jontor yang artinya batu menonjol dan berada di ketinggian yang berbeda dengan cadas-cadas lainnya.Nama Tebing Karaton mulanya muncul di awal bulan Mei 2014, tepatnya pada pukul 00.00 WIB. Pada saat itu langsung di tulis Tebing Karaton dan disimpan di depan rumah lengkap dengan petunjuk arah.
Setelah nama tersebut dipasang setiap harinya pengunjung berdatangan, semakin lama pengunjung semakin banyak dan mulailah ada ide untuk membuat kotak uang dengan dalih demi kebersihan dan perawatan jalan.
Maka dengan hati yang tulus, membuat jalan setapak ke tempat tujuan berikut lahan parkir dan tanpa seorangpun yang membantu, dan akhirnya Tebing Karaton terkenal kemana-mana.
Marilah kita nikmati, marilah kita jaga bersama kebesaran yang telah Allah berikan kepada kita semua, semoga anda tidak bosan datang dan menaati semua aturan. *ditulis ulang dari papan pengumuman Tebing Karaton
Salah Satu Lokasi Selfie Terbaik di Bandung
Hingga kini, batu yang menjorok di tebing yang berada di luar pagar pembatas masih jadi sasaran berfoto ria ataupun selfie oleh para pengunjung. Mungkin karena ingin meniru gaya-gaya foto sebelum Tebing Keraton dipagar. Padahal, tentu saja pengelola Tebing Karaton punya alasan memagar tebing itu, demi keamanan lebih-lebih saat musim hujan menjadi lecin dan berbahaya.
Menuju Tebing Karaton
Saat datang Anda bisa mempercepat langkah dengan naik ojeg, tapi saat pulang manjakan kaki anda untuk melangkah melintasi keindahan dan suasana pagi Desa |
Setelah pintu gerbang Tahura Djuanda, beloklah ke kanan. Anda akan melewati perkampungan penduduk Desa Ciburial. Setelah itu Anda akan sampai di sebuah warung dengan baliho besar bertuliskan ‘Warung Bandrek’ atau Warban.
Perjalanan belum selesai, pacu kendaraan Anda melewati tanjakan dan jalan berbatu ke arah Kampung Ciharegem Puncak (RW 10). Di Ciharegem Puncak, anda bisa memarkir motor dan mobil. Untuk mencapai, Tebing Karaton, anda hanya perlu berjalan kaki tak sampai 5 menit.
Tapi jika pengunjung padat, khusus untuk pengendara mobil tidak diperkenankan masuk area perkampungan kerena akses lahan parkir yang tidak tersedia, anda harus parkir di ujung jalan dan melanjutkan jalan kaki ± 1 km (atau 1 jam buat yang jarang jalan kaki)
COMMENTS